JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2011
Bivalvia merupakan salah satu dari lima anggauta dari Fillum Molusca yang memiliki nilai ekonomis. Menurut Ponder (1998), bivalvia (pelecypoda) terdiri dari clams, mussels, oyster dan scallops. Sejumlah dari mereka merupakan kerang-kerangan komersial yang penting (Satino, dkk. 2003).
Tiram atau Oyster adalah sekelompok kerang-kerangan dengan cangkang berkapur dan relatif pipih. Tiram sejati adalah semua bivalvia yang termasuk keluarga Ostreidae. Namun demikian, nama tiram dipakai pula untuk beberapa hewan lain di luar kelompok itu. Dagingnya rendah kalori dan mengandung kalsium dan vitamin A (Wikipedia, 2011)
Kata tiram digunakan sebagai nama umum untuk sejumlah kelompok yang berbeda dari kerang moluska yang hidup di habitat laut atau payau. Katup sangat terkalsifikasi. Beberapa jenis tiram ini umum dikonsumsi, dimasak atau mentah, oleh manusia. Jenis lainnya seperti kerang mutiara, tidak termasuk. Tiram dianggap sebagai afrodisiak (Wikipedia, 2011).
Bivalvia merupakan salah satu kelompok organisme invertebrata yang banyak ditemukan dan hidup di daerah intertidal. Hewan ini memiliki adaptasi khusus yang memungkinkan dapat bertahan hidup pada daerah yang memperoleh tekanan fisik dan kimia seperti terjadi pada daerah intertidal. Organisme ini juga memiliki adaptasi untuk bertahan terhadap arus dan gelombang. Namun, bivalvia tidak memiliki kemampuan untuk berpindah tempat secara cepat (motil), sehingga menjadi organisme yang sangat mudah untuk ditangkap (dipanen) (Satino dkk, 2003).
Ostreidae adalah tiram yang sebenarnya, dan termasuk jenis umum yang biasanya dimakan dengan nama oyster/tiram. Tiram mutiara adalah bukan tiram yang sebenarnya dan memiliki ordo yang berbeda yaitu Pterioida (Wikipedia, 2011).
Seperti remis, tiram sejati memiliki otot adductor tengah, dimana hal ini berarti cangkangnya memiliki karakteristik bekas tanda ditengah dimana tempatnya melekat. Cangkangnya cenderung tidak rata sebagai hasil dari perlekatannya pada substrat (Wikipedia, 2011).
Anatomi
Tiram merupakan filter feeder, dengan cara mengambil air dari insang melalui silia. Suspense plankton dan partikel yang terperangkap pada mucus insang, dan selanjutnya dibawa ke mulut, di mana mereka dimakan, dicerna dan dikeluarkan sebagai tinja atau pseudofaeces. Tiram aktif makan pada suhu di atas 10 ° C (50 ° F). Tiram dapat menyaring sampai dengan 5 liter (1,3 US gal) air per jam (Wikipedia, 2011)
Selain insang, tiram juga dapat melakukan pertukaran gas melalui mantel, yang berjajar pembuluh darah berdiding tipis, kecil dan banyak. Terdapat tiga ruang jantung yang kecil, berada di bawah otot adduktor, memompa darah yang tak berwarna ke seluruh bagian tubuh. Pada saat yang sama, dua ginjal, terletak di bawah otot, mengeluarkan zat sisa dari darah (Wikipedia, 2011).
Sementara itu beberapa tiram memiliki dua jenis kelamin (European Oyster & Olympia Oyster), organ reproduksi mereka mengandung kedua telur dan sperma. Karena itu, secara teknis memungkinkan bagi tiram untuk membuahi sel telur sendiri. Gonad mengelilingi organ pencernaan, dan terdiri dari sel-sel kelamin, tubulus bercabang dan jaringan ikat (Wikipedia, 2011).
Setelah betina dibuahi, mereka melepaskan jutaan telur ke dalam air. Larva berkembang sekitar enam jam dan berenang selama sekitar dua sampai tiga minggu. Setelah itu, mereka menetap di dasar dan dewasa dalam satu tahun (Wikipedia, 2011).
Habitat dan Perilaku
Sekelompok tiram yang biasa disebut terumbu tiram. Penghasil tiram terbesar terletak di Teluk Chesapeake, meskipun terumbu tiram ini mulai menurun jumlahnya karena penangkapan yang berlebihan dan polusi. Sebagian besar terumbu tiram yang dapat dimakan juga ditemukan di Jepang dan Australia (Wikipedia, 2011).
Sebagai jenis kunci, tiram menyediakan habitat bagi banyak spesies laut. Crassostrea dan Saccostrea hidup terutama di zona intertidal, sementara Ostrea yang subtidal. Permukaan keras dari kerang tiram dan celah antara kerang menyediakan tempat di mana sejumlah hewan kecil bisa hidup. Ratusan hewan seperti anemon laut, teritip, dan remis menghuni terumbu tiram. Banyak dari hewan-hewan ini memangsa hewan yang lebih besar, termasuk ikan seperti bass bergaris, drum hitam dan croakers (Wikipedia, 2011).
Zona intertidal merupakan wilayah peralihan antara ekosistem laut dan ekosistem daratan (terestrial). Sebagai wilayah peralihan, maka intertidal merupakan wilayah yang sangat menekan baik bagi organisme terestrial maupun organisme laut. Hanya organisme yang memiliki kemampuan adaptasi terhadap tekanan akibat perubahan fisik dan kimia lingkungan intertidal yang dapat menghuni wilayah ini (Dahuri, dkk, 2001)
Wilayah intertidal secara periodik akan mengalami perubahan mendasar sebagai sebuah ekosistem peralihan. Aktivitas pasang air laut yang periodik berlangsung dua kali dalam sehari semalam, menyebabkan daerah intertidal juga mengalami perubahan sebanyak dua kali dalam sehari semalam sebagai ekosistem daratan dan juga lautan. Aktivitas pasang air laut yang terjadi pada siang yang terik menyebabkan intertidal menjadi wilayah daratan yang terbuka dan panas atau sebaliknya aktivitas pasang yang terjadi pada saat turun hujan deras menyebabkan intertidal menjadi wilayah laut dengan kadar salinitas yang rendah karena bercampurnya air hujan. Tekanan-tekanan fisik di atas secara langsung akan menyebabkan perubahan pada parameter kimia intertidal, dan hanya organisme dengan adaptasi tertentu yang mampu hidup di daearah intertidal ini (Satino dkk, 2003).
Terumbu tiram dapat meningkatkan luas permukaan dataran dasar 50 kali lipat. Bentuk tiram dewasa yang sering tergantung pada jenis bawah untuk yang awalnya terpasang, tapi selalu mengarahkan dirinya pada bagian luar, bagian yang melebar pada cangkang miring menghadap ke atas. Satu katup menangkup dan yang lainnya datar (Wikipedia, 2011).
Tiram biasanya mencapai tahap dewasa dalam satu tahun. Mereka protandric; selama tahun pertama mereka, mereka memijah sebagai jantan dengan melepaskan sperma ke dalam air. Ketika mereka tumbuh selama dua atau tiga tahun ke depan dan mengembangkan cadangan energi yang lebih besar, mereka memijah sebagai betina dengan melepaskan telur. Tiram Teluk biasanya bertelur pada akhir Juni. Peningkatan suhu air menyebabkan beberapa tiram untuk memijah. Hal ini memicu pemijahan di sisanya, mengeruhkan air dengan jutaan telur dan sperma. Sebuah tiram betina tunggal dapat memproduksi hingga 100 juta telur per tahun. Telur dibuahi di dalam air dan berkembang menjadi larva, yang akhirnya menemukan situs yang cocok, seperti cangkang tiram yang lain, di mana mereka menetap. Larva tiram yang melekat disebut spat. Ukuran Spat tiram kurang dari 25 milimeter. Banyak spesies kerang, termasuk tiram, tampaknya dirangsang untuk menetap dekat conspecifics dewasa (Wikipedia, 2011).
gambar : Siklus Hidup Oyster sp
Beberapa tiram tropis keluarga Isognomonidae tumbuh baik pada akar mangrove. Air surut dapat mengekspos mereka, membuat mereka mudah untuk dikumpulkan. Di Trinidad, Hindia Barat, wisatawan sering terkejut ketika mereka diberitahu bahwa di Karibia, "tiram tumbuh di pohon". Predator tiram pada umumnya termasuk kepiting, burung laut, bintang laut, dan manusia. Beberapa tiram terdapat kepiting hidup di dalamnya, yang dikenal sebagai kepiting tiram (Wikipedia, 2011).
Reef Ecology
Oysters are the building blocks of one of the most important benthic communities in South Carolina estuaries, the oyster reef. Formed as a result of years of oyster production and settlement in concentrated areas, reefs have become home to a complex assemblage of animals and plants. Benefits of oyster reefs to the coastal environment include the following (SCORE, 2011) :
- Providing solid structure within the water column for sessile (permanently attached or fixed) organisms (for example, barnacles and sea anemones)
- Creating homes and hiding places for organisms seeking refuge from predation (for example, polychaete worms and soft-shell blue crabs)
- Providing spawning substrate for fishes (for example, gobies, blennies, and skilletfish)
- Stabilizing bottom sediments for benthic organisms (for example, hard clams) and aquatic plants
- Concentrating prey (food) species for larger predator fishes (for example, striped bass)
- Serving as breakwaters to protect adjacent shorelines from erosion
- Filtration and clarification of water
PENUTUP
Tiram atau Oyster adalah sekelompok kerang-kerangan dengan cangkang berkapur dan relatif pipih. Tiram sejati adalah semua bivalvia yang termasuk keluarga Ostreidae. Namun demikian, nama tiram dipakai pula untuk beberapa hewan lain di luar kelompok itu.
Ostreidae adalah tiram yang sebenarnya, dan termasuk jenis umum yang biasanya dimakan dengan nama oyster/tiram. Tiram mutiara adalah bukan tiram yang sebenarnya dan memiliki ordo yang berbeda yaitu Pterioida
Habitat tiram yaitu pada zona intertidal yaitu wilayah peralihan antara ekosistem laut dan ekosistem daratan (terestrial). Sebagai wilayah peralihan, maka intertidal merupakan wilayah yang sangat menekan baik bagi organisme terestrial maupun organisme laut. Hanya organisme yang memiliki kemampuan adaptasi terhadap tekanan akibat perubahan fisik dan kimia lingkungan intertidal yang dapat menghuni wilayah ini
Tiram biasanya mencapai tahap dewasa dalam satu tahun. Mereka protandric; selama tahun pertama mereka, mereka memijah sebagai jantan dengan melepaskan sperma ke dalam air. Ketika mereka tumbuh selama dua atau tiga tahun ke depan dan mengembangkan cadangan energi yang lebih besar, mereka memijah sebagai betina dengan melepaskan telur.
DAFTAR PUSTAKA
Dahuri, R., J. Rais.,S.P. Ginting., dan Cahyani. 1992. Pengelolaan Sumer Daya Wilayah Pesisisr dan Lautan Secara terpadu. Pradnya Paramita. Jakarta
Satino, dkk. 2003. Struktur Komunitas Bivalvia Di Daerah Intertidal Pantai Krakal Yogyakarta.
Anonim. 2011. Oyster Biology & Ecology. http://www.score.org. diakses pada tanggal 2 Desember 2011